Hal-hal yang sedang nangkring di dalam kepala saya.

Friday, January 19, 2007

Sambungan Internet Ngadat, Sisa-sisa Gempa Taiwan

Hmm...

Sudah tiga minggu berlalu sejak gempa besar di Taiwan tanggal 26 Desember kemarin. Gempa yang cukup hebat itu juga merusak 6 dari 7 kabel sambungan Internet bawah laut di Taiwan sehingga praktis koneksi internet internasional dari wilayah Asia Pasifik putus sama sekali. Laporan matinya sambungan internet bermunculan dari para pengguna di Cina, Jepang, Korea, Taiwan, Singapura, Malaysia dan tentunya tidak ketinggalan, Indonesia. Untungnya sambungan internet untuk situs-situs lokal baik-baik saja.

Puasa internet menjelang tahun baru 2007

Jadilah situs-situs lokal seperti kompas.co.id dan detik.com menjadi super ngetop (sebelumnya memang sudah ngetop) sejak 26 Desember. Mau bagaimana lagi, soalnya sambungan ke situs-situs luar seperti google.com dan yahoo.com semaput semuanya. Acara chatting dengan mirc atau YM terpaksa dihentikan sejenak karena servernya semua berada di luar negeri. Para karyawan kantoran yang selama ini pekerjaan utamanya ber-chatting ria jadi kebingungan (jadi selama ini mereka itu chatting sambil bekerja, bukan bekerja sambil chatting).

Semua warnet kelimpungan karena mayoritas pengunjung warnet datang untuk chatting dan browsing situs luar negeri. Hanya aktifitas game online saja yang tetap bertahan karena semua servernya ada di dalam negeri.

Saya sendiri? Puasa internet sampai tahun baru, karena semua situs favorit saya ada di luar negeri. Tapi kok ya pas gitu lho. Soalnya jatah penggunaan Speedy saya hampir habis. Jadinya sekalian saja saya gunakan kesempatan itu untuk istirahat sejenak, menjauh dari komputer dan internet untuk sementara.

Sudah nyambung lagi, tapi ...

Setelah tahun baru, sambungan internet mulai pulih tapi belum kembali ke level sebelum gempa Taiwan. Sambungan ke situs lokal tetap tidak ada masalah. Sedangkan sambungan ke situs luar negeri ada yang lancar ada juga yang sangat-tidak-lancar. Telkom-nya Taiwan berjanji menyelesaikan perbaikan kabel paling cepat dalam tempo 2 minggu. Tapi sepertinya kita tidak usah mengharap yang muluk-muluk. Ambil saja kemungkinan terburuknya: satu bulan.

Lha kalau setelah satu bulan tetap belum kembali normal, kita bisa menyalahkan:

- Telkom Taiwan yang tidak becus menyambung kabel, atau
- Telkom Indonesia yang tidak becus mengurus Telkom Speedy.

Yah, yang mana pun juga saya ucapkan: Selamat Berjuang! Kutunggu sambungan kabelmu!

No comments: