Hal-hal yang sedang nangkring di dalam kepala saya.

Friday, March 23, 2007

Memilih editor blog

Sudah menjadi keharusan bagi setiap platform blog, seperti Blogger atau WordPress, untuk menyediakan fasilitas editor blog WYSIWYG berbasis web. Cukup dengan sebuah perambah modern seperti FireFox 1.5 atau Internet Explorer 6.1, user sudah bisa menambah atau mengedit posting. Bagi kebanyakan user, ini tentunya sudah lebih dari cukup.

Masalahnya ada pada bandwidth:

- menampilkan sebuah editor WYSIWYG berbasis web bisa memakan lebih dari 100 KB bandwidth (bisa lebih hemat lagi tentunya, kalau fasilitas gzip dihidupkan)
- lamanya waktu yang diperlukan untuk menampilkan editor, apalagi kalau tampilan image dihidupkan

Masalah pertama menjadi kepikiran bagi mereka yang sambungan internetnya dijatah sekian MB per bulan. Masalah kedua bisa menguji kesabaran dan keimanan mereka yang sambungan internetnya masih dial-up.

Ini bisa menjadi lebih buruk jika user tidak punya kebiasaan sekali posting jadi. Ya seperti saya ini. Posting sudah selesai di-save dan di-publish, eeh ada yang ketinggalan. Edit lagi, save lagi dan publish lagi. Eeh ternyata masih ada lagi yang ketinggalan, dst dst. Habis sekian MB deh hanya untuk satu kali posting.

Microsoft Word 2007

Apakah mengedit blog harus mesti menggunakan editor berbasis web? Tentu tidak (hehe, saya juga baru tahu). Editor blog pertama yang saya coba adalah bawaan dari Microsoft Word 2007. Setiap kali user membuat dokumen Word baru, akan ada dua pilihan: dokumen baru biasa atau blog. Dengan digabungkannya fasilitas blogging ke dalam Word 2007, terbuka kemungkinan yang sangat luas bagi user. User bisa membuat sebuah dokumen web dengan menggunakan semua fasilitas Word 2007 dan mem-publish-nya sebagai blog. Lumayan sekali. Cuma sayangnya, fasilitas blogging Word 2007 masih belum bisa berkomunikasi dengan baik dengan Blogger versi 2.0 (ya blog yang sedang anda baca ini). Ditambah lagi, Word 2007 bukan software bebas dan sepertinya terlalu overkill kalau tujuannya cuma buat blogging saja.

Flock

Berikutnya saya mencoba editor blog yang ada di dalam Flock, sebuah perambah berbasis FireFox. Saya menginstall Flock edisi PhotoBucket yang memberikan kemudahan bagi user untuk meng-upload gambar-gambar ke PhotoBucket. Flock edisi PhotoBucket ini juga memudahkan user untuk mem-browse dan memasukkan gambar yang sudah di-upload ke PhotoBucket ke dalam editor blog. Gabungan yang sip, bukan? Sayangnya, Flock tidak bisa mendownload posting yang sudah di-publish. Jadi tidak nyaman tentunya. Fasilitas WYSIWYG editor blog-nya juga sangat terbatas.

Qumana

Akhirnya saya kesandung Qumana, yang namanya saya ketahui dari sebuah forum. Qumana merupakan software yang benar-benar khusus untuk blogging. Ada beberapa kelebihan Qumana dibandingkan editor blog lain:

- Qumana tidak mengalami kesulitan berkomunikasi dengan Blogger versi 2.0



- Blog Manager, memudahkan user untuk mengorganisir kegiatan blogging, terutama kalau yang bersangkutan punya lebih dari satu blog. Blog Manager juga memudahkan user dalam membuat posting baru serta mendownload, mengedit dan menghapus posting lama.



- Blog Editor dalam Qumana dilengkapi fasilitas WYSIWYG lengkap, pemilihan kategori, penyisipan tag, penyisipan kode HTML serta view untuk source code. Fasilitas editor Qumana cukup lengkap, tapi masih cukup generik untuk bisa digunakan di semua platform blog. Saya sendiri sudah mencoba Qumana di Wordpress dan Blogger versi 2.0, dan belum menemukan masalah berarti (minus sedikit glitch di editor-nya, masih bisa ditoleransi).



Untuk bisa menjalankan Qumana, user perlu menginstall J2SE Java Runtime Environment.

Download Qumana


No comments: